Kamis, 05 Maret 2015

Pidato_Hijriyah

Hadirin yang di muliakan Alloh
Sudah terasa bahwa akibat dari kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat dahsyat telah berhasil menciptakan alat komunikasi yang sangat canggih, sehingga dunia seolah telah menjadi ruang dan waktu, dapat diterobos oleh arus informasi timbal balik antar-benua dan bangsa.
Karena itu, tidak heran jika telah terjadi perbenturan kultur yang telah membawa pengaruh terhadap nilai-nilai dan gaya hidup suatu bangsa. Bahkan, dalam konteks ini telah terjadi gejala mendunia yang mengancam sendi-sendi kultur, keyakinan, dan agama suatu umat.
Dalam situasi dan kondisi semacam itu, umat Islam harus berdiri tegak dan memandang jauh ke depan. Apa yang hendak dilakukan untuk merespon, menjawab, mengantisipasi situasi semcam itu agar umat tetap utuh akidahnya, agar nilai-nilai Islami tetap komit, eksis, dan actual di bumi? Jawabannya ada pada perjalanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tatkala bersama pengikutnya hijrah dari Mekah ke Madinah. Peristiwa hijrah Nabi itulah kemudian dijadikan permulaan tahun Hijriah atau tahun baru Islam.
Tentu timbul pertanyaan mengapa peristiwa hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dijadikan permulaan tahun baru (kalender) Islam yang akan datang, bukan yang lainnya, seperti hari kelahiran beliau (tahun Gajah), hari wafat beliau, atau dari permulaan turunnya wahyu yang pertama, dan lain sebagainya. Mari kita simak sejenak firman Allah berikut ini:
اعوذ با الله من الشيطا ن الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
                                                                                                            
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan" (QS At-Taubah:20)

Jadi, diangkatnya peristiwa hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai permulaan tahun baru Islam oleh para sahabat pada zaman Khalifah Umar bin Khattab itu, kalau dihubungkan dengan firman Allah tersebut, ada tiga nilai yang menjadi sifat utama yang terkandung di dalamnya: iman, hijrah, dan jihad fisabilillah. Ketiga nilai yang menjadi sifat utama itu telah diaktualisasikan oleh Nabi
Hadirin yang di muliakan Alloh.....
Makna Hijrah Ialah pindahnya Nabi Muhammad SAW bersama shahabatnya dari Makkah ke Madinah yang  terjadi 1.428 ...(itung lagi) tahun yang lalu.
 apa sebabnya Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah?........
 Salah satu inti penyebabnya adalah karena Nabi kita Muhammad beserta para Shahabatnya sedang asyik menyampaikan kepada manusia terhadap kalimat لااله الاالله,  itu pokok dan itulah yang menjadi penyebab utama, sehingga para shahabat Nabi ada yang disiksa di antaranya : Bilal, Budak Beliau , yang kemudian di merdekakan oleh Nabi.
 Apa penyebabnya hadirin?
 Penyebanya adalah karena Bilal beriman kepada Allah SWT dan mengucapkan  لااله الاالله. Kemudian Allah mengizinkan Nabi beserta shahabatnya untuk melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah dalam ayat itu dikatakan bahwa hijrah juga disebut jihad. Kalau dihubungkan dengan jihadnya seorang shahabat yang mengalami penyiksaan bertubi-tubi demi menegakkan kalimat  لااله الاالله, lalu bagaimana dengan jihad kita sekarang ini ? Kita belum ada apa-apanya sama sekali dibanding dengan para shahabat, mungkin saja kita dicoba dengan serba kekurangan tetapi mungkin saja banyak orang yang tidak tahan terhadap cobaan yang menimpa dirinya, apalagi nyawanya yang terancam gara-gara menegakkan kalimat لااله الاالله. Betapa hinanya kita ini? betapa tak berdayanya kita ini? untuk mengikuti beliau-beliau yang amat mulia tersebut Allahu Akbar-Allahu Akbar. Dan pada saat-saat itulah Nabi Muhammad SAW bersabda :
Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu dianggap baik oleh Allah dan Rasul-Nya, tetapi ada juga golongan yang kedua karena menyelamatkan harta dunianya, maka sampai disitulah dia dan ada lagi yang ketiga barangsiapa yang hijrahnya karena menyelamatkan perempuannya, maka dikawin itu perempuan, sampai situ pula lah dia.
Hadits tesebut menggambarkan 3 (tiga) macam kelompok manusia yang berhijrah bersama Nabi Muhammad SAW ketika itu. Tentunya yang terbaik adalah golongan yang pertama, kenapa? Karena yang kedua dan ketiga itu merupakan urusan dunia sehingga manusia banyak yang melupakan Allah dan Rasulnya. Mungkin ilustrasi itu tidak akan jauh dari berbagai macam manusia sekarang ini. Kemudian bagaimanakah sikap kita selanjutnya? Kita tinggal menafakkurinya mau karena Allah dan Rasul-Nya atau karena dunia. Mungkin secara jasad hijrahnya betul ia bersama Rasul, tetapi secara bathiniahnya tidak karena mengandung maksud-maksud tertentu. siapa yang tahu kan? Ternyata Rasulullah SAW menggambarkan seperti itu.
Hijrah istilah mahasiswa, Reformasi dari yang baik kepada arah yang lebih baik lagi. Contohnya sekarang Negara Indonesia sedang mencoba untuk mereformasi dalam penegakkan hukum agar berjalan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Tuan Syaikh menasehati putranya Abdurrozaq dalam salah satu manqobahnya, beliau mengatakan bahwa thorekat ini ditegakkan atas 8 (delapan) landasan pokok diantaranya adalah sifat yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim AS. 
Tuan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani mengungkapkan salah satu hadits Nabi Muhammad di dalam kitabnya Sirrul Asror : Orang kikir tidak akan masuk surga walaupun ia ahli ibadah.
Kemudian apa hubungannya dengan kita? Kaitannya atau hubungannya adalah kita mengetahui banyak sekali manusia-manusia di dunia ini khususnya di Indonesia terdapat anak-anak yang kena busung lapar, lalu sampai dimanakah kita mengikuti jejak Rasul dan turut kepada Guru? 
Hadirin yang dimuliakan Aloh....
Kita masih perlu untuk berhijrah, kita tahu kan bahwa di indonesia yang kita cintai ini usianya sudah mencapai 68 tahun merdeka, masih prihatin barangkali kalau kita melihat terhadap kepedulian kita kepada masalah Infaq dan Shodaqoh terutama kita lihat banyak sekali pengemis-pengemis dan anak jalanan yang kelaparan. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama untuk menyantuni mustadngifin, faqir miskin dan anak yatim piatu dan lain-lain. 
Dengan telah berakhirnya tahun 1434 H dan tibanya tahun 1435 H, serta sebentar lagi akan segera pergantian tahun masehi dari 2014, suatu hal yang pasti bahwa usia kita bertambah dan jatah usia kita semakin berkurang. Sudah selayaknya kita menghisab drii sebelum dihisab oleh Allah. Rasulullah Saw bersabda:
“Hisablah (lakukan perhitungan atas) dirimu sebelum dihisab oleh Allah, dan lakukanlah kalkulasi amal baik dan amal burk sebelum Allah memberikan kalkulasi amal atas dirimu.
Apakah kehidupan kita banyak diisi dengan beribadah atau bermaksiat ? Apakah kita banyak mematuhi ajaran Allah ataukah banyak melanggar  atauran Allah ? Apakah kita ini termasuk orang yang menunaikan shalat fardlu atau malah lalai dalam menunaikan shalat fardlu ? Apakah diri kita ini termasuk golongan orang – orang ynag celaka mendapat siksa neraka ?
Inilah PR yang harus kita renungkan.
Cukup sekian dari saya apabila ada kekurangan,,adalah karena kebodohan saya ...........semoga dapat diambil khikmahnya.
Wabillahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar